Selasa, 06 Januari 2009

How to Get Ideas


How to Get Ideas (Bagaimana mendapatkan Ide) Banyak buku yang sudah ditulis untuk mengajarkan kepada kita tentang bagaimana menjadi seorang yang kreatif, atau menjadi seseorang yang mudah mendapatkan suatu ide. Sayangnya buku-buku tersebut tidak banyak membahas tentang asal mula bagaimana proses kreatifitas itu bisa terwujud. Buku-buku tersebut banyak memberikan contoh tentang kasus, tokoh orang-orang kreatif tapi sedikit membahas bagaimana orang-orang tersebut bisa kreatif atau menghasilkan banyak ide. Sehingga akhirnya setelah membaca buku tersebut kita mendapatkan contohnya, teladannya tapi tetap tidak tahu bagaimana caranya. Buku How to Get Ideas karangan Jack Foster ini agak mengambil pendekatan yang berbeda. Dia mengatakan untuk sampai seseorang mendapatkan ide atau menjadi kreatif, orang tersebut harus meng-kondisikan pikiran-pikirannya terlebih dahulu, sama seperti kita mengerjakan soal hitungan, kita harus belajar dulu tentang aritmatika sebelum kita bisa memecahkan soal hitugan tersebut. Dengan kata lain penulis ingin katakan kalau kita sdh mengkondisikan pikiran-pikiran kita sebelumnya maka otomatis ide-ide tersebut akan muncul sebaliknya kalau kita tidak pernah mengkondisikan pikiran-pikiran kita jangan berharap ide itu tsb akan muncul. Bagaimana cara mengkondisikan pikiran-pikiran kita itulah inti dari buku ini. Saya (Indriana) akan mencoba bagikan beberapa hal yang buku itu katakan dan tambahan pengalaman dan pengamatan saya pribadi. Apa itu Ide Menurut James Webb Young: Sebuah ide adalah sebuah kombinasi baru dari unsur-unsur lama, tidak lebih dan tidak kurang. Jack Foster katakan : Sebuah ide adalah seperti menciptakan sebuah resep untuk sebuah menu makanan baru. Yang harus anda lakukan adalah ambilah beberapa unsur yang telah anda ketahui kemudian gabungkan unsur-unsur tersebut dalam suatu cara baru. Saya pribadi melihat kebenaran dari definisi, contoh Raja Kuis/Reality Show Bapak. Helmy Yahya. Kalau kita perhatikan kuis-kuis atau reality show yang beliau buat, kita melihat reality show tersebut adalah gabungan dari reality show yang pernah ada. Beliau ambil dan beliau gabung-gabungkan sehingga tercipta reality show baru. Contohnya: reality show warisan, itu adalah gabungan dari Penghuni terakhir, The Apprentice dan Amazing Race. Permasalahannya disini jika ide adalah kombinasi dari unsure-unsur lama, apakah kita sudah atau memiliki unsur-unsur lama tersebut atau tidak. Pengalaman saya sendiri sebagai pengajar, dalam memberikan pelajaran kepada anak-anak, saya harus menyiapkan banyak ilustrasi atau alat peraga supaya pesan atau pelajaran yang saya sampaikan bisa dimengerti dengan mudah. Yang menarik saat menyiapkan sebuah pelajaran otak saya secara tiba-tiba mengingatkan saya tentang cerita-cerita/ilustrasi/alat peraga yang beberapa tahun lalu saya pernah baca atau lihat . Ada yang 20 tahun lalu, ada yang baru kemarin ada yang 10 tahun lalu. Dan ajaibnya pikiran-pikiran tersebut menyatukan, menghubungkan pengalaman dan bahan-bahan yang berbeda tersebut menjadi satu bahan pelajaran yang matang. Oleh karena itu Jack Foster dalam bukunya mengatakan untuk mengkondisikan pikiran kita supaya mudah menghasilkan ide.


Dapatkan masukkan sebanyak mungkin Baik itu melalui bacaan, pengalaman, seminar dll. Kita tidak akan pernah tahu apakah buku yang kita baca 20 tahun lalu dengan buku yang kita baca kemarin tiba-tiba muncul dan menyatu menjadi satu ide baru. Yang jelas satu jika dibutuhkan otak kita yang ajaib tsb akan mampu untuk menyatukan dan menghubungkan pengalaman-pengalaman yang berbeda menjadi satu ide. Hal Penting lain yang dikatakan oleh Jack Foster Belajarlah bagaimana cara mengkombinasikan Orang yang tahu kiat mengkombinasikan unsur-unsur lama lebih mungkin menemukan sebuah ide baru daripada seseorang yang tidak tahu carannya. Ice cream dan Roti jadi Ice cream Cone Sprite dgn Beer jadi Grend Sand (yang lama) Sepeda ditambah motor menjadi sepeda motor Tauge dengan tahu menjadi Gehu Kopi dengan Susu plus Coklat menjadi Capuccino Event Organizer dengan Wedding menjadi Wedding Organizer Suasana Desa dengan Rumah Makan menjadi RM Sapu Lidi Lagu dengan Drama menjadi opera Lagu dengan Kuis menjadi berpacu dalam melodi Data dan Telepon menjadi VOIP (Voice Over IP) Hobi nyanyi, AFI, Pak Goenawan jadi Talent Box (he he he) Yakinlah bahwa ide itu ada, Perbedaan antara orang-orang yang bergelimang ide dan mereka yang sebaliknya, tidak terlalu banyak berhubungan dengan sejumlah kemampuan lahir dalam mendapatkan ide-ide tersebut. Hal itu berkaitan dengan keyakinan bahwa mereka bisa merengkuh ide-ide tersebut.


Orang-orang yang percaya bahwa mereka bisa mendapatkan ide-ide itu, pasti bisa mewujudkan kepercayaan mereka demikian juga sebaliknya. Seperti yang sering dikatakan oleh pak Goen: Orang-orang masih membutuhkan masakan-masakan baru, hiburan-hiburan baru, hobi baru, buku-buku yang lebih baik, kemudahan-kemudahan, layanan-layana baru. Selalu saja ada hal-hal yang harus dibuat lebih baik, lebih lebar, lebih luas, lebih meriah, lebih mudah, selalu ada lebih banyak jawaban untuk satu masalah. Tugas kita hanya menemukan satu ide briliant saja dan itu cukup untuk hidup sampai 7 turunan. Oleh karena itu santai saja kata Jack Forster, ide tersebut ada di luar sana. Dan anda tahu anda akan menemukan ide tersebut. Jangan cemas sekalipun beberapa ide membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkannya dariapada waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan ide-ide yang lain, menemukan ide tidak tergantung waktu, tempat kerja, jadwal, atau bahkan tergantung beban kerja. Anda bisa mendapatkan ide saat Anda sedang makan siang, atau ketikka anda sedang mandi atau saat anda sedang membawa anjing kesayangan anda pergi jalan-jalan. Anda bisa menemukan ide tersebut dengan cepat pada saat anda hendak menghidupkan mesin mobil atau pada waktu anda menekan tombol untuk menyalakan lampu. Mendapatkan sebuah ide tergantung pada keyakinan anda akan keberadaannya. Dan juga tergantung pada keyakinan anda terhadap diri andaa sendiri. Percayalah.!!! Sebagian bahan diambil dari buku ” How to Get Ideas ” Karangan Jack Foster Terbitan Quills Book Publisher Indonesia. (fwd frm.lukman s)

Tidak ada komentar: